Senin, 03 November 2014

Tugas Pikologi Manajemen

A. Actuating dalam Manajemen

1. Definisi Actuating dalam manajemen

Pengertian (pengaruh atau pergerakan), dari seluruh rangkian proses manajemen, pelaksanaan

(actuating) merupakan fungsi manajement yang paling utama. Dalam fungsi pperencanaan dan

pengorganisasia lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan

fungsi actuating justru lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen,

sedangkan fungasi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung

dengan orang-orang dalam organisasi.

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha

menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha

untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena

para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian dia atas, pelaksanaan

actuating tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan

melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan

secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

2. Pengtingnya Actuating dalam manajemen

Actuating sangat penting karena menentukan apakah rencana-rencana yang telah

dibuat pihak menejamen dapat berjalan atau tidak. Perencanaan tanpa adanya pelaksanaan

merupakan suatu hal yang sia-sia sehingga sangat penting agar rencanya tersebut dapat

tercapai dan terlaksana di dalam fungsi actuating ini. Karena pentingnya actuating, maka pihak

manajemen harus benar-benar melakukan cara-cara agar seluruh anggota organisasi mau

untuk mencapai sasaran organisasi dengan menjalankan rencana yang telah dibuat sebelumnya.

3. Prinsip Actuating dalam manajemen

Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat

para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk

mencapai tujuan. Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping

menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.

Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang

berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada

beberapa prinsip, yaitu:

1. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses

pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan

tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan

dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang

cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan

bawahan.

2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan

tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan

yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan

kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang

baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang

kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka

menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para

bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya.

Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat

dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

4. Pentingnya Mencapai Actuating Manajerial yang Efektif

a. Orientasi

Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan

dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk

mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama

yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah

dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang

mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka

tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain:

1. Tugas itu sendiri

2. Tugas lain yang ada hubungannya

3. Ruang lingkup tugas

4. Tujuan dari tugas

5. Delegasi wewenang

6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja

7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, dan seterusnya.

b. Perintah

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk

melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari

atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas

ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain

yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :

1. Perintah umum dan khusus

Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan

keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta

perintah khusus bersifat lebih mendetail.

2. Perintah lisan dan tertulis

Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan perintah harus

diberikan secara tertulis atau lisan saja. Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih

lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan

akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya

diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.

3. Perintah formal dan informal

Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas

yang telah ditetapkan dalam organisasi. Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung

saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan. Contoh perintah informal antara lain dapat berupa

kata-kata: “apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”. “marilah kita mulai

mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya. Perintah formal yang banyak dipakai dibidang

militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal.

B. Mengendalikan Fungsi Manajemen

1. Definisi Actuating dalam manajemen

Controlling didefinisikan sebagai proses dari mengamati, membandingkan dan mengkoreksi?

memperbaiki kinerja pekerjaan. Semua manajer seharusnya ikut terlibat didalam melaksanakan

fungsi manajemen ini meskipun divisi/bagiannya telah menghasilkan kinerja yang sesuai

dengan rencana/harapan. Para manajer tidak akan pernah tau apakah divisi/bagian mereka

telah menghasilkan kinerja yang seharusnya sampai mereka melakukan evaluasi terhadap

pekerjaan-pekerjaan yang telah diselesaikan dan membandingkan antara kinerjanya dengan

standar yang diinginkan. Sistem controlling yang efektif akan memastikan bahwa pekerjaan-
pekerjaan terselesaikan dengan baik yang akan mengarah pada tercapainya tujuan organisasi.

2. Langkah-Langkah dalam Kontrol

a) Measuring

Untuk menentukan apa kierja yang sebenarnya. Empat sumber daya yang sering digunakan

para manajer untuk mengukur kinerja adalah observasi personal, laporan statistic, laporan lisan

dan laporan tertulis. Apa yang akan diukur meupakan hal paling penting dari proses controlling.

Beberapa kriteria controlling dapat digunakan dalam berbagai situasi manajemen. Dalam

langkah ini, pihak manajemen mengukur tingkat kinerja perusahaan.

b) Comparing

Untuk menentukan tingkat perbedaan antara kinerja yang sesbenarnya dengan standar

kinerja yang diinginkan. Dalam hal ini untuk menentukan tingkat perbedaan digunakan variasi.

Meskipun beberapa variasi dalam kinerja dapat diekspektasi namun tetap penting untuk

menentukan tingkat dimana varias masih dapat diterima. Dalam langkah ini pihak manajemen

menmbandingkan kinerja yang telah diukur sebelumnya dengan standar kinerja yang diinginkan

atau telah ditetapkan sebelumnya.

c) Taking Managerial Action

Tahap ketiga adalah mengambil tindakan manajerial. Dalam langkah ini pihak manajemen

mengambil tindakan atas pengukuran dan pembandingan yang telah dilakukan sebelumnya.

Terdapat 3 hal yang mungkin dilakukan pihak manajemen dalam tahap ini, tidak melakukan

apa-apa, memperbaiki kinerja, atau merevisi standar yang sebeluumnya telah ditetapkan.\

3. Tipe-tipe Controlling dana manajemen

a) Feedforward control

Tipe controlling yang dilakukan sebelum aktivitas pekerjaan dilakukan. Contoh tipe controlling

ini adalah melakukan pencegahan-pencegahan yang kemungkinan dapat dilakukan selama

proses aktivitas pekerjaan dilakukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan misalnya membuat

peraturan-peraturan yang mengatur batas-batas tertentu.

b) Concurrent control

Tipe controlling yang dilakukan pada saat aktivitas pekerjan sedang berlangsung (in progress).

Contoh tipe controlling ini adalah melakukan perubahan-perubahan kecil selama aktivitas

pekerjan itu dilakukan agar tetap berjalan sesuai batasan yang diinginkan.

c) Feedback control

Tipe controlling yang dilakukan setelah aktivitas pekerjaan selesai dilakukan. Contoh tipe ini

adalah seperti tahap ketiga dalam rposes controlling yaitu mengambil tindakan manajerial.

4. Menjelaskan Proses Kontrol Manajemen

Merupakan proses controlling dari keseluruhan proses manajemen yang dijalankan mulai dari

awal.

C. Kekuasaan dan Pengaruh

1. Definisi Kekuasaan

Menurut Harold D.laswel Kekuasaan adalah suatu hubungan dimana sesorang atau

sekelompok orang dapat menentukan tindakan seseorang atau kelompok lain kearah pihak

pertama, perumusan yang paling umum dikenal yaitu kekuasaan merupakan kemampuan

seseorang pelaku untuk mempengaruhi pelaku seorang pelaku lain dalam hal ini kekuasaan

selalu berlangsung minimal antara dua pihak jadi di antara pihak itu terkait atau saling

berhubungan.

Jika bicara kekuasaan selalu identik dengan politik yang dimana dapat kita lihat politik

tanpa kekuasaan itu seperti agama tanpa moral,namun satu hal yang perlu digaris bawahi

bahwa konsep kekuasaan bukan satu-satunya konsep dalam ilmu politik, kekuasaan merupakan

suatu hal yang selalu berhubungan antar manusia, dalam pemegang kekuasaan dapat seorang

indivu, kelompok, atau pun pemerintah sasaran kekuasaan dapat berupa indivu atau pun

kelompok.

Dalam kehidupan kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat baik itu dalam

masyarakat yang multikultur atau pun majemuk walau pun kekuasaan selalu ada namun

kekuasaan tidak dapat dibagi rata pada semua anggota masyarakat, justru karena pembagian

yang tidak merata tadi timbul makna pokok dari bentuk kekuasaan yaitu adanya orang atau

individu yang dapat mempengaruhi pihak lain karena adanya suatu hal yang dikuasai.

2. Sumber-sumber Kekuasaan

a. Kekuasaan tentu tidak begitu saja diperolah namun ada proses dan hal yang menunjang untuk menempatkan diri

pada pemegang kekuasaan, sumber kekuasaan itu sendiri sangat lah bermacam-macam ada dengan kekayaan ,

sarana paksaan fisik , keahlian, kedudukan serta agama.

b. kekayaan merupakan sumber kekuasaan, yang dimana kekayaan dapat berupa uang, emas, tanah dan barang-
barang berharga, orang yang memiliki kekayaan dalam jumlah besar setidak-tidaknya secara potensial akan

memiliki akan memiliki kekeuasaan. misalnya seorang tuan tanah mempunyai lahan perkebunan yang luas dan

tuan tanah tersebut secara langsung mempunyai kekuasaan atas pekerja-pekerja di tanah tersebut.

c. sarana paksaan fisik merupakaan sumber kekuasaan yang lebih bersifat memaksa sehingga membuat orang lain

dapat mengikuti apa yang dikehendaki. Misal seorang preman dipasar untuk mempengaruhi pola prilaku orang

lain, preman tersebut menggunakan senjata sebagai ancaman, dan dalam hal ini secara tidak langsung dapat kita

lihat bahwa preman tersebut dapat mempengaruhi pola prilaku orang lain dengan ancaman senjata yang dimiliki.

d. keahlian merupakan sumber kekuasaan yang muncul dari penilaian orang lain bahwa pemberi pengaruh

mempunyai pengetahauan khusus yang tidak dimiliki orangt lain. Misal seorang dokter sebagai kepala rumah

sakit , dalam hal ini penempatan kekuasaannya bedasarkan keahliannya.

e. Kedudukan merupakan sumber kekuasaan yang timbul karena adanya pengakuan sehingga secara sah dapat

3. Definisi Pengaruh

Menurut KBBI pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

Pengertian pengarh neburut Norman Barry ialah suatu tipe kekuasaan yang jika

seseorang yang dipengaruh agar bertindak demikian, sekalipun ancaman saksi yang terbuka

tidak merupakan motivasi yang mendorong.

Serta pengertian pengaruh menurut Albert R. Robert dan Gilbert ialah waja kekuasaan

yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil

keputusan.

4. Pengaruh Taktik dalam Organisasi

Taktik-taktik mempengaruhi (influence tactics) adalah cara-cara yang biasanya

digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,

setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang

dapat mempengaruhi orang lain, dengantidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.

Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunkan

orang untuk mempengaruhi orang lain.

Sumber :

Robbins, Stephen P & Coulter, Marry. 2007. Management, ninth edition. Pearson International

Editon.

http://mandhikapratama.blogspot.com/2013/10/pengorganisasian-actuating-dan.html

Manulang,M.2012.DASAR-DASAR MANAJEMEN.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

Afifuddin,M.M.2012.Dasar-dasar Manajemen.Bandung:ALFABETA.

Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi industri dan organisasi, UI-press, salemba

http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/mengendalikan-fungsi-manajemen.html?m=1

http://deaalliqafitri.blogspot.com/2013/11/tugas-6-definisi-actuating-pentingnya.html

http://fatih-io.biz/definisi_dan_pengertian-pengaruh_menurut_para_ahli.html

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Konsep_kekuasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar