Kamis, 10 Juli 2014

Tugas Ke-4 Kesehatan Mental

1.    Pekerjaan & Waktu Luang
A.  Mengubah sikap terhadap pekerjaan :
A.1 Mendefinisikan nilai pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.

A.2 Menjelaskan apa yang di cari dalam pekerjaan
1. Mencari uang : Hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja yaitu untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
2.  Mencari pengembangan diri : Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan  mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana. Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
3. Mencari teman/sarana bersosialisasi : Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi. Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
4. Mencari kebanggaan/kehormatan diri : Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain. Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung  dari  jenis pekerjaan, tempat kerja  dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
5. Sebagai sarana beribadah : Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai  hal yang dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah. Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil kerjanya.
A.3 Fungsi psikologi dari pekerjaan
Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).

B.  Proses dalam memilih pekerjaan
B.1 Menjelaskan fase-fase identitas pekerjaan
Fase-fase dalam pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.

C.  Memilih pekerjaan yang cocok
C.1 Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
·    Karakteristik Pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan? yang paling anda kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik.
Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki. Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya. Mungkin kalian pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu pemilihan karir. Sebenarnya, kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin. hasilnya, yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang memiliki kedudukan yang berbeda.

·    Karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Sekali anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut. Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.

D.      Penyesuaian diri dalam pekerjaan
D.1 Menjelaskan tentang kepuasaan kerja
Banyak karyawan yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya. Kemampuan penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan kesuksesan.
Terdapat beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
D.2 Menjelaskan tentang perubahan dalam persediaan dan permintaan, dan berganti pekerjaan
Seorang karyawan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan kondisi serta lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dihadapinya tidak menyenangkan dan tidak memberikan kepuasan kerja. dapat diketahui bahwa seorang karyawan perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih dirasakan. Untuk itu diperlukan kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan dan konselor perusahaan serta manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi dan kondisi serta lingkungan kerja yang nyaman.

E.   Waktu luang
E.1 Menjelaskan bagaimana mengisi waktu luang dengan cara positif
1.  Membereskan tempat kerja atau sekeliling anda : Mulailah (tetapi tak perlu berharap harus selesai) membersihkan atau merapikan isi laci meja, tumpukan berkas-berkas, atau file kerja anda. Kegiatan ini membuat anda merasa lebih nyaman akan tempat kerja anda, dan menumbuhkan pengendalian diri karena anda bisa memutuskan apa yang benar-benar diperlukan dekat dengan anda. Selain itu, sebenarnya anda membantu diri anda sendiri, lingkungan dan orang lain. Siapa tahu tindakan anda ini memberi ide bagi orang di sekitar anda untuk melakukan hal yang sama.
 2. Bacalah buku atau majalah yang memang perlu anda baca : Meskipun anda telah berlangganan atau membeli majalah dan buku yang anda inginkan, mungkin anda kehilangan kesempatan untuk membacanya karena tak lagi cukup penting dan menumbuhkan minat anda. Coba cari, mungkin ada buku atau manual yang diedarkan di kantor anda, tetapi anda belum sempat membacanya dengan seksama. Bacalah atau bawalah beberapa buku dalam tas kerja anda.
3.  Lakukan Peregangan : Lakukan peregangan dan bernafaslah perlahan-lahan. Anda akan merasakan betapa segar dan energi baru mengalir dalam tubuh anda. Peregangan tak perlu dilakukan dengan penuh semangat, kenyataannya – anda harus melakukannya dengan perlahan dan lembut. Jangan lupa untuk melakukan peregangan saat anda duduk di kendaraan atau pesawat dalam waktu lama. Meskipun anda hanya meregangkan tubuh bagian atas saja, anda tetap akan merasakan betapa darah anda mengalir.
4.  Siram dan periksalah tanaman peliharaan anda : Bila memungkinkan, jagalah keindahan tanaman yang tumbuh di rumah atau ruang kerja anda. Rawat mereka, meskipun hanya sejenak, dan mereka akan membalasnya untuk anda. Apakah anda tak mempunyai tanaman hias? Kalau begitu, tak ada salahnya anda membawa beberapa tanaman hias yang cocok dengan keadaan dan kondisi lingkungan anda.
5.  Perkaya kosa kata anda : Ambillah kamus. Mungkin anda akan temukan beberapa kata yang pernah anda dengan atau baca tetapi anda tak tahu pasti apa maknanya. Apakah anda sadar bahwa dalam berkomunikasi anda menggunakan kata-kata yang sama berkali-kali? Bukalah kamus dan temukan kata baru atau phrase menarik yang bisa anda ingat-ingat gunakan sehari-hari. Perbendaharaan kosa kata adalah asset anda.
6.  Periksa kendaraan anda, luar maupun dalam : Bagi kebanyakan dari kita, mobil adalah rumah di saat kita jauh dari rumah. Pastikan kendaraan anda terawat baik. Periksalah keadaan olie, ban, bagian-bagian yang mungkin mulai berkarat, wiper, minyak rem. Jangan lupa untuk memeriksa apa-apa yang perlu anda sediakan dalam kendaraan, seperti, peta, kotak obat, kotat peralatan, dan lain-lain.
7.  Minum dan makanlah yang menunjang kesehatan anda : Ini adalah langkah yang baik, terutama jika anda tidak mempunyai pola makan yang sehat. Ingatlah, anda disarankan untuk minum setidaknya delapan sampai sepuluh gelas sehari. Segelas air yang segar akan menyegarkan dan membersihkan tubuh anda. Demikian juga buah dan sayur-sayur segar. Tubuh anda, yang sekaligus kediaman bagi jiwa anda, akan berterimakasih pada anda.
8.  Pererat hubungan pribadi anda : Sembari menunggu, teleponlah teman atau keluarga meski hanya untuk menyampaikan salam saja. Katakan di awal pembicaraan bahwa anda hanya memiliki sedikit waktu untuk berbicara. Mengirim email bisa jadi cukup efisien. Bila anda menunggu dan mengisi waktu dengan seseorang yang dekat dengan anda, nyatakan kegembiraan anda dan tersenyumlah. Tunjukkan betapa berharganya ia bagi anda. Ini juga akan membuat anda berharga bagi dia.
9.  Bangkitkan gagasan dan ide-ide baru : Keluarlah dari pola mental lama dan gerakkan sel-sel otak anda menuju arah baru. Lakukan peregangan bagi mental dan bangkitkan ide-ide bagaimana anda bisa melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Tanyakan pada diri anda sendiri pertanyaan-pertanyaan “bagaimana jika” maka anda akan terkesan dengan jawaban-jawaban dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul.
10.            Berhentilah sejenak memikirkan sesuatu dan bersyukurlah atas hidup anda: Cobalah untuk merasakah betapa beruntungnya anda dan sesungguhnya anda benar-benar beruntung. Rasakan kelimpahan yang anda miliki, tak peduli betapa banyak
keinginan anda yang tak terpenuhi. Selalulah bersyukur atas segala yang ada pada anda, dan jangan memikirkan apa-apa yang tak tercapai dalam hidup anda. Setiap pohon apel, betapa bagusnya, selalu memiliki buah apel yang busuk. Dengan menumbuhkan kesadaran positif anda menemukan apa yang ada dalam hidup adalah hadiah bagi anda.

2.    Self Directed Changes
A.      Konsep dan Penerapan Self-directed changes :
1.   Meningkatkan kontrol diri: mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2.   Menetapkan tujuan: dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.   Pencatatan perilaku: menguatkan perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah dilakukan.
4.   Menyaring anteseden perilaku: bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan strategi.
5.   Menyusun konsekuensi yang efektif: pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6.   Menerapkan perencana intervensi: membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7.   Evaluasi: faktor yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran. 
Sumber:
http://dwpujia.blogspot.com/2013/06/apekerjaan-dan-waktu-luang.html
http://ajengjiwapangestu.wordpress.com/2013/06/25/pekerjaan-dan-waktu-luang/
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT bumi Aksara, 2009.
http://ipulord.blogspot.com/2012/04/self-directed-changes.html